Identification of Dermatophyte Causes Tinea Capitis in Users of Hair Oil Made From WAX in Manggala District, Makassar

Penulis

  • Awaluddin Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Megarezky, Makassar, Sulawesi Selatan
  • Resi Agestia Waji Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Megarezky, Makassar, Sulawesi Selatan
  • Yohanis Debit Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Megarezky, Makassar, Sulawesi Selatan

DOI:

https://doi.org/10.37304/jkupr.v10i1.4232

Kata Kunci:

Dermatofita, Metode Kultur, Tinea capitis

Abstrak

Tinea capitis adalah infeksi jamur pada bagian kulit dan kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Penggunaan minyak rambut berbahan wax yang berlebihan dapat memicu terjadinya ketombe, dimana ketombe yang berlebihan dapat memicu pertumbuhan spora-spora jamur dermatofita. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis jamur dermatofita penyebab Tinea capitis pada kulit kepala pengguna minyak rambut berbahan wax. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan penelitian deskriptif dengan metode observasi laboratorium. Subjek penelitian ini adalah pengguna minyak rambut berbahan wax di Kecamatan Manggala Kota Makassar yang berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan pemberian kuesioner kepada responden dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk gambar dan tabel dan dijelaskan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel yang diperiksa, teridentifikasi ada 8 sampel yang terdapat jamur dermatofita yaitu spesies Trichophyton rubrum dan Trichophyton tonsurans dan ada 2 sampel teridentifikasi jamur non-dermatofita yaitu spesies Candida albicans dan Aspergillus niger. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jenis jamur dermatofita yang ada pada pengguna minyak rambut berbahan wax adalah Trichophyton rubrum dan Trichophyton tonsurans.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Devy, D., & Ervianti, E. Studi Retrospektif : Karakteristik Dermatofitosis ( Characteristic of Dermatophytosis : A Retrospective Study ). Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin. 2018. 30(1), 66–72.

Simanjuntak, J. M. J. Identifikasi Dermatofita pada Helm Tukang Becak. Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. 2017.

Carrol, C.K., et al.. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick & Adelberg (EGC (ed.); Edisi 27). 2017.

Utami, A. R. Pengaruh Penggunaan Pomade Terhadap Kejadian Dermatitis Seboroik Pada Remaja Laki-laki Di Bandar Lampung. Universitas Lampung. 2018.

Utami, A. R., Sukohar, A., Setiawan, G., & Morfi, C. W. Pengaruh Penggunaan Pomade Terhadap Kejadian Ketombe Pada Remaja Pria. Majority, 2018. 7. 187–192.

Husni, H., Asri, E., & Gustia, R. Identifikasi Dermatofita Pada Sisir Tukang Pangkas Di Kelurahan Jati Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018. 7(3), 331. https://doi.org/10.25077/jka.v7i3.882.

Siregar, N., & Pertiwi, F. D. Profil Tinea Kapitis Di Poli Kesehatan Kulit Dan Kelamin RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Pada Tahun 2014 – 2017. 2020. 4(4), 124–129.

Argentina, F., Rusmawardiana, Thaha, M. A., & Tjekyan, R. M. S. Nilai diagnostik larutan chicago sky blue pada Pitiriasis versikolor di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Mdvi. 2016. 43(1), 12–24.

Ramadhani, F. U., Ratnasari, D. T., & Masfufatun, M. Sensitivitas dan Spesifisitas Metode KOH 20 % + Tinta Parker Blue Black The Sensitivity and Specificity of KOH 20 % + Blue Black Parker Ink in Comparisson with KOH 20 % Method for Superficial Dermatomycosis. 2020, 218–228.

Kidd, S., Halliday, C., Alexiou, H., & Ellis, D. Descriptions Of Medical Fungi (Third Edit). The National Library of Australia. 2016.

Khatimah, K., Mone, I., & Fa’al Santri, N. (2018). Identifikasi Jamur Candida Sp Pada Kuku Jari Tangan Dan Kuku Kaki Petani Dusun Panaikang Desa Bontolohe Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba. Jurnal Media Laboran. 2018. 8(1), 39–43.

Wamalwa, R. Fungal Tinea Capitis And Associated Risk Factors In School Going Children Aged 3-14 years In Kakamega Central Sub-country, Kenya. Maseno University. 2019.

Paramita, C., & Karmila, D. I. Trichophyton Rubrum Sebagai Agen Penyebab Tinea Capitis Tipe Gray Patch Pada Seorang Anak. 2016. 8(1).

Mikaeili, A., Kavoussi, H., Hashemian, A. H., Gheshtemi, M. S., & Kavoussi. Clinico-mycological profile of tinea capitis and its comparative response to griseofulvin versus terbinafine. Current Medical Mycology. 2019.5(1), 15–20.

Merad, Y., Derrar, H., Belmokhtar, Z., & Belkacemi, M. Aspergillus genus and its various human superficial and cutaneous features. Pathogens, 2021. 10(6),1–17. https://doi.org/ 10.3390/pathogens1006064.

Diterbitkan

2022-04-16

Cara Mengutip

Awaluddin, Waji, R. A., & Debit, Y. . (2022). Identification of Dermatophyte Causes Tinea Capitis in Users of Hair Oil Made From WAX in Manggala District, Makassar. Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya, 10(1), 28–32. https://doi.org/10.37304/jkupr.v10i1.4232