Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Karakter Kewarganegaraan Siswa Di Sekolah MAN Kota Palangka Raya
DOI:
https://doi.org/10.37304/jpips.v15i2.11929Keywords:
Mahasiswa, Extracurricular, Pola sidik jari, Student Character, Loop, Citizenship, SukuAbstract
This article aims to find out what citizenship traits grow and develop in students by participating in this extracurricular activity. And also how students can maintain the good character they already have and what extracurricular activities are available at MAN KOTA PALANGKA RAYA. Of course, this extracurricular activity is a place for students to develop their character and students are expected to form characters that are creative, think critically, work together, be independent and have faith in God Almighty. This data collection technique uses observation and documentation techniques. The research data were analyzed descriptive qualitatively. The results of this study indicate that (1) Many citizenship characters are formed such as having good manners, respecting the rights of others, obeying rules, open and critical thinking and tolerance. (2) Extracurricular activities can also prevent students from carrying out deviant behavior (3) At the MAN KOTA PALANGKA RAYA school there are lots of extracurricular activities, including: Scouts, PMR, Sports, Arts, Journalism/Podcast, Paskibra, Sispala, Drumband and Alloys Voice
Downloads
References
Adnan. (2005). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Di Era Demokrasi. Jurnal Pendidikan, 63-76.
Asmani. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah . Yogyakarta: Diva Pers.
Budimansyah. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter bangsa. Bandung: Widya Aksara.
Cogan, D. (1998). Citizenship for the 21st Century: an International Perspectiva on Education. London: Kogan Page.
Dahliyana, A. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah. Jurnal Sosioreligi, 54-64.
Fadlan. (2010). Strategi Peningkatan Calon Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Aktif Melalui MEI (Modelling, Enganging, Interacting). Jurnal Kependidikan, 22-31.
Ishartiwi. (2009). Model Inkkusif Layanan Khusus Pembinaan Siswa Cerdas Istimewa/Berbakat Istimewa Berbasis Sumber Daya Daerah . Jurnal Pendidikan Khusus, 1-11.
Karim. (2013). Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam Bimbingan Belajar dan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Matematika. JMP Matematika, 1-8.
Kusuma. (2009). Pendidikan Karakter:Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global . Jakarta: Grasindo.
Lestari, B. (2006). Upaya Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak . Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 17-24.
Lestari, R. Y. (2016). Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Mengembangkan Watak Kewarganegaraan Peserta Didik. Untirta Civic Education Journal, 136-152.
Marcella Nurul Annisa, D. A. (2021). Peran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Karakter Kewarganegaraan Siswa di Sekolah. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7286-7291.
Pujowinarto. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education) Sebagai Wahana Pendidikan Karakter Sadar Hukum Atas Hak Kekayaan Intelektual. Jurnal Acta Civicus, 27-40.
Suryasubrata. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Taufik, R. (2015). Manajemen Kegiataan Ekstrakurikuler Berbasis Pengembangan Karakter Siswa. Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana, 494-504.
Wahjosumidjo. (2008). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teiritis dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Winataputra, B. (2007). Civic Education Konteks, Landasan, Bahan Ajar, Kultur Kelas. Bandung: Program Studi SPS PKn UPI.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasara dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan.