PERANAN MINDFULNESS DAN ORIENTASI RELIGIUS TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA AWAL PENGHAFAL AL-QUR’AN DI BANJARMASIN
Sukma Noor Akbar, Adinda Maulia Rahmah, Arini Karima, Firdha Yuserina
DOI:
https://doi.org/10.36873/jph.v18i2.8078Abstract
Indonesia tercatat menjadi negara dengan penghafal Al-Qur’an terbanyak di dunia. Seorang penghafal Al-Qur’an memerlukan kemampuan kognitif dan pengendalian emosi yang baik untuk kelancaran proses menghafal, khususnya pada remaja yang masa perkembangannya identik dengan pengelolaan diri yang belum stabil. Mindfulness dan orientasi religius diprediksi mampu berperan pada kecerdasan emosional remaja. Namun ditemukan belum banyak penelitian yang membahasnya baik secara simultan maupun masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan mindfulness dan orientasi religius terhadap kecerdasan emosional pada remaja awal penghafal Al-Qur’an. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 166 orang remaja awal (13-16 tahun) penghafal Al-Qur’an. Data penelitian diambil melalui instrumen yang sudah diadaptasi secara terstandar, yaitu skala The Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS) dengan reliabilitas 0,858, Child and Adolescent Mindfulness Measure (CAMM) dengan reliabilitas 0,757, Intrinsic/Extrinsic Measurement-Revised (I/E-Revised) dengan reliabilitas 0,835, yang kemudian dianalisis dengan regresi linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan mindfulness dan orientasi religius secara terpisah maupun bersamasama memiliki peranan terhadap kecerdasan emosional pada remaja awal penghafal Al-Qur’an. Kondisi mindfulness dan orientasi religius yang baik akan meningkatkan kecerdasan emosional yang semakin baik lagi bagi remaja, khususnya dalam proses perjalanan menghafal Al-Qur’an.
Kata Kunci: Penghafal Al-Qur’an, Kecerdasan Emosional, Mindfulness, Orientasi Religius, Remaja