PENERAPAN BENTUK DESAIN RUMAH TAHAN GEMPA

Authors

  • Nugraha Sagit Sahay Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.36873/jpa.v5i01.809

Abstract

Pada masa sekarang ini Indonesia banyak sekali mengalami berbagai bencana baik itu banjir,
tanah longsor, maupun gempa. Kalau membicarakan masalah gempa Yogya, gempa Nias, gempa
Aceh banyak sekali korban yang berjatuhan dan pemerintah Indonesia mulai memikirkan bersamasama
dengan para ahli dan pakar diberbagai bidang untuk menata kembali tata kota, perumahan, dan
infrastruktur lainnya yang rusak akibat bencana.
Bencana gempa bumi tidak bisa ditebak kapan datangnya sehingga dibutuhkan antisipasi
sedini mungkin. Salah satunya adalah dengan merancang bangunan atau rumah yang tahan terhadap
gempa, dan mengetahui teknik membangun rumah. Bertolak dari keadaan itulah maka adanya sebuah
sistem bangunan yang sederhana yang diharapkan mampu bertahan terhadap pengaruh gempa
bumi yaitu sistem AOV (Absortion Of Vibration). Suatu sistem dimana secara strukturnya tidak
mengubah konstruksi, melainkan hanya menambah sebuah sistem agar bangunan tahan terhadap
gempa.
Supaya suatu bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan
dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya horizontal yang kemudian memindahkan
gaya-gaya ini ke pondasi dan ke tanah. Adalah sangat penting bahwa struktur utama penahan gaya
horizontal itu bersifat kenyal. Karena, jika kekuatan elastis dilampaui, keruntuhan getas yang tiba-tiba
tidak akan terjadi, tetapi pada beberapa tempat tertentu terjadi leleh terlebih dulu.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2010-07-31

How to Cite

[1]
N. . Sagit Sahay, “PENERAPAN BENTUK DESAIN RUMAH TAHAN GEMPA”, JPA, vol. 5, no. 01, pp. 33–42, Jul. 2010.