INTEGRITAS ARSITEKTUR TUMAH BETANG KALIMANTAN TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.36873/jpa.v10i02.919Keywords:
Integritas, Arsitektur, Rumah Betang, Kalimantan TengahAbstract
Rumah Betang, merupakan salah satu tipe rumah tradisional masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah. Saat ini keberadaannya sudah sangat memprihatinkan, rusak parah, tidak terawat bahkan banyak yang hilang tiada jejak. Terjadi perubahan bentuk karena tuntutan penghuni merupakan fakta yang sering terjadi pada rumah-rumah kuno ini. Karena kuno dan dianggap sudah ketinggalan jaman, menyebabkan keadaan arsitektur rumah betang semakin terpuruk, mulai ditinggalkan penghuninya.
Bila dilihat dari sisi sejarahnya sangat disayangkan apabila betang ini hanya menjadi sebuah kenangan semata tanpa sempat dikenali sosok bentuk sebenarnya apalagi tata nilai maupun makna yang tersimpan di dalamnya. Banyak pesan dari para orang tua dahulu yang semestinya bisa digali sebagai bahan pembelajaran. Tidak kenal maka tidak sayang, barangkali ungkapan kelakar untuk menghibur diri, rumah betang sepertinya hanya dipandang dengan sebelah mata. Meskipun demikian harapan dan semangat untuk mengembangkannya tetap ada dengan kepedulian dari dinas terkait untuk usaha pelestariannya. Sayangnya arsitektur masa lalu ini seolah-olah hanya layak untuk dilestarikan saja belum dikembangkan lebih jauh sesuai konteks masa kini. Hal ini semestinya menjadi tanggung jawab semuanya, bukan hanya para arsitek.
Di sisi lain terdapat fakta bahwa usaha penyelamatan rumah betang yang dilakukan terkadang membawa dampak kurang baik dengan menghilangkan, mengurangi atau bahkan menambah elemen-elemen baru yang kurang sesuai. Hal ini juga diperparah dengan tuntutan penghuni yang terpaksa melakukan perubahan-perubahan tanpa mengindahkan keasliannya, meskipun yang kedua ini cukup delematis, sulit dicari solusinya mengingat menyangkut hak atas kepemilikan rumah betang.
Arsitektur tradisional rumah betang seyogyanya tidak dilihat dengan sebelah mata, namun secara menyeluruh, utuh, lengkap (integritas) agar dapat ditangkap makna filosofi yang dikandung di dalamnya. Tidak menutup kemungkinan perubahan-perubahan yang terjadi atas dasar usaha pelestarian, pembangunan, ataupun pengembangan bisa berdampak melemahnya integritas arsitektur rumah betang bila dilakukan dengan semena-mena atau hanya atas dasar kebutuhan sesaat. Integritas arsitektur betang menjadi sangat penting karena berpotensi memancarkan kewibawaan dan kejujuran masyarakat penghuninya dalam menjalani kehidupan.
Melihat rumah betang secara utuh dan menyeluruh (integritas) akan terekam kearifan lokal tentang nilai-nilai filosofi hidup, budaya, keseimbangan alam dan kemanusiaan lainnya. Arsitektur tidak sekedar berbicara bentuk proporsi, komposisi dan teknis konstruksi tetapi juga tentang menemukan jati diri (Yu Sing, 2011).
“ …… memandang arsitektur tradisional dari bentuk luarnya, sudah barang tentu akan menampilkan gambaran dalam citra kekinian kita yang rumit-runyam, yang muskil-muspra, yang lamban-lambat dan yang kolot-ngotot, meskipun justru sering hal yang demikian ini digandrungi dengan salah mengerti, dan dicemooh tanpa mengerti ”, (Soelarto, 1984)