CAMPUR KODE DALAM IKLAN PENAWARAN BARANG DI FORUM JUAL BELI ONLINE FACEBOOK KOTA PALANGKA RAYA (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)
DOI:
https://doi.org/10.37304/enggang.v2i2.3881Keywords:
Campur Kode, Jual Beli Online, Facebook, SosiolinguistikAbstract
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan campur kode dalam forum jual beli
online Facebook di kota Palangka Raya. Masalah yang akan digali dalam penelitian ini
adalah: (1) Bagaimana bentuk campur kode dalam iklan penawaran barang di forum jual
beli online Facebook kota Palangka Raya (2) Apa penyebab terjadinya campur kode dalam
iklan penawaran barang di forum jual beli online Facebook kota Palangka Raya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan
klausa/kalimat pada status pedangang online dalam forum jual beli online di kota palangka
raya di Facebook. Sumber data yang dipakai adalah hasil ScreenShoot pada status penjual
online dalam forum jual beli online. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik
studi pustaka, membaca, mencatat dan dimasukkan pada data penelitian. Teknik analisis
data menggunakan teknik interpretasi teks.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 50 data kutipan bentuk
campur kode sering ditemukan dalam status penjual online dalam forum jual beli di kota
Palangka Raya di Facebook terdapat 50 kutipan dengan rincian campur kode dalam bentuk
kata 37 kata, campur kode dalam bentuk frasa 19 frasa, campur kode dalam bentuk kata
ulang 1 kata ulang, dan campur kode dalam bentuk klausa 1 klausa. Jadi dapat simpulkan
bahwa bentuk campur kode yang paling banyak ditemukan dalam forum jual beli online
Facebook di kota Palangka Raya adalah bentuk kata dan frasa. Faktor penyebab yang
melatarbelakangi campur kode dapat dibedakan menjadi dua yaitu, latar belakang non
kebahasaan atau sikap (atitudinal type) dan latar belakang kebahasaan (linguistic type).
Faktor penyebab terjadinya campur kode dalam forum jual beli online di kota Palangka
Raya di Facebook berjumlah 50 data, faktor campur kode non kebahasaan 24 data dengan
rincian (a) need for synonym 2 data, (b) social value 22 data. Faktor kebahasaan sebanyak
28 data dengan rincian (a) low frequenchy of word 2 data, (b) oversight 2 data dan (c) end
(purpose and goal) 24 data. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab penjual online
melakukan campur kode adalah social value yaitu penutur segaja menggunakan bahasa
asing dalam tuturannya agar terlihat seperti orang yang terpelajar, modern, berwawasan
luas dan hebat dan penyebab selajutnya adalah end (purpose and goal) yaitu penutur ingin
menerangkan, membujuk, dan meyankikan pembeli agar barang yang dijual menarik
perhatian pembeli.