ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN SAWI (Brassica rapa var. Parachinensis L.) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA

Authors

  • Baktiar Josua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
  • Revi Sunaryati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
  • Masliani Masliani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.52850/jsea.v15i2.3374

Keywords:

Sayuran Sawi, Pendapatan dan Efisiensi atau RCR

Abstract

Sayuran Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis L.) merupakan tanaman hortikultura dari jenis sayuran dimana bagian yang dimanfaatkan adalah daun-daun yang masih muda. Layaknya jenis sayuran lainnya, sawi juga memiliki berbagai macam manfaat dan kegunaan untuk kesehatan manusiawi. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Sawi termasuk sayuran daun dari keluarga Crucifeae yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Usahatani sayuran sawi dibudidayakan setiap tahunnya karena komoditas sayur sawi ini merupakan tanaman hortikultura yang menunjang perekonomian petani dengan masa tanaman yang cepat dan prospek kedepannya yang cukup menjanjikan dalam memberikan sumbangan pendapatan kepada petani di Kelurahan Kalampangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani sayuran sawi per satu kali musim tanam adalah sebesar Rp 754.523/petani/m2 dengan nilai rata-rata jumlah penerimaan sebesar Rp 1.249.750/petani/m2 dan nilai rata-rata biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari penyusutan alat sebesar Rp 327.627, sedangkan biaya variabel sebesar Rp.167.601 terdiri dari biaya benih sebesar Rp 27.200, biaya pupuk Urea Rp 6.617, biaya pupuk Phonska Rp 9.117, biaya pupuk NPK Mutiara Rp 30.667, biaya pestisida Rp 70.667 dan tenaga kerja Rp 23.333. Tingkat efisiensi usahatani sayuran sawi di Kelurahan Kalampangan adalah sebesar 2,52 artinya usahatani tersebut layak untuk dijalankan kembali dan menguntungkan karena penerimaannya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

Mustard greens (Brassica rapa var. Parachinensis L.) is a horticultural crop of vegetable species in which the parts used are young leaves. Like other types of vegetables, mustard greens also have a variety of benefits and uses for human health. Apart from being used as vegetable food, it can also be used for treatment. Mustard is a leaf vegetable from the Crucifeae family which has high economic value. Mustard vegetable farming is cultivated every year because this mustard vegetable commodity is a horticultural crop that supports the farmers' economy with a fast crop period and the prospects for the future is quite promising in contributing income to farmers in the Kalampangan Village. The results showed that the average income of mustard vegetable farming per planting season was Rp 754.523 / farmer / m2 with an average value of income of Rp 1.249.750 / farmer / m2 and the average value of costs incurred consisted of fixed costs and variable costs. Fixed costs consist of depreciation of equipment amounting to Rp 327.627, while variable costs of Rp 167.601 consist of seed costs of Rp 27.200, Urea fertilizer costs Rp 6.617, Phonska fertilizer costs Rp 9.117, NPK Mutiara fertilizer costs Rp 30.667, pesticides costs Rp 70.667 and labor cost Rp 23.333. The level of efficiency or RCR of mustard vegetable farming in the village of Kalampangan is 2,52 meaning that the farm is feasible to run again and is profitable because its revenue is greater than the costs incurred.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

25-09-2020