ANALISIS USAHA INDUSTRI JENANG BERAS DI KABUPATEN PONOROGO

Authors

  • Miftahul Dewi Afifah Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
  • Rahayu Relawati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
  • Dyah Erni Widyastuti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.52850/jsea.v15i2.3378

Keywords:

struktur biaya, keuntungan, jenang beras

Abstract

Salah satu olahan khas Kabupaten Ponorogo adalah Jenang Beras. Situasi pandemi Covid-19 menyebabkan ketidakpastian penjualan dan keuntungan usaha. Tujuan penelitian adalah 1) Menganalisis struktur biaya produksi usaha jenang beras di Kabupaten Ponorogo dan 2) Menganalisis keuntungan usaha jenang beras di Kabupaten Ponorogo. Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) di Kabupaten Ponorogo. Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling atau dipilih secara sengaja yang telah memenuhi kriteria yakni memproduksi jenang beras, mempunyai tenaga kerja serta memiliki toko sendiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya, penerimaan dan keuntungan. Hasil penelitian ini adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh responden dalam satu bulan produksi yaitu Rp30.856.818,29 dan penerimaan rata-ratanya adalah sebesar Rp52.945.000,00, sedangkan keuntungan rata-rata yang diterima adalah sebesar Rp22.079.181,12 maka dapat disimpulkan usaha jenang beras ini menguntungkan bagi pengusaha.

ABSTRACT

One of the typical preparations of the Ponorogo Regency is Rice Porridge. The Covid-19 pandemic situation has caused uncertainty in sales and business profits. The research objectives were 1) to analyze the production cost structure of the rice porridge business in Ponorogo Regency and 2) Analyze the profit of the rice porridge business in Ponorogo Regency. The method of determining the location was done purposively in Ponorogo Regency. The sample in this study was carried out by purposive sampling or was chosen deliberately who met the criteria, namely producing rice porridge, having a workforce, and having their shop. The analysis used in this research is the analysis of costs, revenues, and profit. The result of this research is that the average cost incurred by the respondents in one month of production is Rp30.856.818,29 and the average income is Rp52.945.000,00, while the average profit received is Rp22.079.181,18 it can be concluded that this rice porridge business is profitable for entrepreneurs.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

25-09-2020