Perbandingan Metode Profile Matching dan Grey Relational Analysis untuk Menentukan Siswa Berprestasi di SMA Negeri 4 Palangka Raya Berbasis Website
DOI:
https://doi.org/10.47111/jointecoms.v5i1.19806Keywords:
Sistem Pendukung Keputusan, Metode Profile Matching, Metode Grey Relational Analysis, Metode Waterfall, Confusion MatrixAbstract
SMA Negeri 4 Palangka Raya adalah salah satu sekolah menengah atas negeri di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang dikelola oleh pemerintah di Indonesia sebagai lembaga pendidikan yang menyediakan program pendidikan menengah atas sesuai dengan kurikulum nasional yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini menghadapi beberapa permasalahan. Permasalahan pertama yaitu dalam hal di SMA Negeri 4 Palangka Raya proses seleksi siswa berprestasi sampai saat ini masih dilakukan secara manual dengan menyimpan berkas pada map, dan belum terorganisir dalam sistem basis data. Banyaknya berkas dan penyimpanan dilakukan secara manual memiliki resiko tersendiri seperti hilang atau rusaknya berkas. Hal ini tentu dapat mengakibatkan proses seleksi siswa berprestasi membutuhkan proses dan waktu yang lama dan tidak selalu memberikan hasil yang akurat.Untuk mengatasi masalah ini, dibangunlah sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan perbandingan metode Profile Matching dan Grey Relational Analysis untuk siswa berprestasi yang terdigitalisasi dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses penilaian sistem pendukung keputusan siswa berprestasi. Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode Waterfall menurut Ian Sommerville (2011:29-30). Pengembangan sistem terdiri dari 5 tahapan yaitu Requirements Definition, System and Software Design, Implementation and Unit System dan Integration and System Testing yang menggunakan metode BlackBox Testing. Dari hasil perbandingan yang sudah dilakukan dari kedua metode ini, yaitu 42 data yang diuji dengan mengunakan confusion matrix metode Profile Matching mendapat nilai accuration 50%, precision 45%, recall 47,37%, specificity 52,17%, dan f-score 46,16% dan untuk metode Grey Relational Analysis mendapat nilai accuration 85,71%, precision 85%, recall 85%, specificity 86,36%, f-score 85,00%. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan metode Grey Relational Analysis yang lebih baik dari pada metode Profile Matching dalam menentukan siswa berprestasi di SMAN 4 Palangka Raya,dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mempermudah dalam mengambil keputusan untuk menentukan siswa berprestasi secara adil, tanpa membutuhkan waktu yang lama.