Meningkatkan Penghasilan Petani Sengon untuk Mendukung Restorasi Kawasan Gambut dengan Model Agroforestri di Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau
DOI:
https://doi.org/10.52850/jpmupr.v8i1.3970Keywords:
restorasi, agroforestri, gambutAbstract
Sejak kebakaran hutan dan lahan gambut Tahun 2015, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Badan Restorasi Gambut dengan program utama melakukan restorasi gambut dengan berdasarkan pada Pembasahan kembali (P1), Penanaman pohon (P2) dan Pemberdayaan ekonomi masyarakat (P3) di kawasan lahan gambut. Pada aspek penanaman pohon (P1) akan menjadi menarik minat masyarakat bila dapat dilakukan dengan kombinasi dengan tanaman yang bernilai ekonomi sekaligus juga secara ekologi memungkinkan. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma pengelolaan hutan yang juga sekaligus mensejahterakan masyarakat. Secara umum masyarakat dapat melakukan kegiatan usahatani apabila mereka bisa memperoleh penghasilan yang sifatnya harian (diantaranya berupa tanaman semusim) dan juga jangka panjang berupa tanaman tahunan. Secara ekologis, kombinasi pohon dan tanaman pertanian memungkinkan apabila pada awal pertumbuhannya, tutupan tajuk pohon masih memungkinkan masuknya sinar matahari dan tanaman semusim yang dipilih membutuh naungan dalam jumlah tertentu. Tujuan pengimplementasian agroforestri di daerah ini tidak lepas dari pengelolaan yang lebih mudah dibandingkan dengan bentuk usahatani pertanian umumnya seperti padi sawah atau pertanian monokultur lainnya. Agroforestri juga dinilai dapat memberikan banyak alternatif pendapatan dan produk yang lebih banyak bagi masyarakat di Desa Gohong. Kegiatan kegiatan yang didanai oleh BRG dilakukan pada lahan masyarakat yang memiliki pertanaman dengan pola agroforestri baik tanaman karet, sengon maupun pohon lainnya. Kajian berupa karakterisasi sifat lahan gambut dan aspek biofisik lainnya terkait dengan pertumbuhan tanaman seperti pencahayaan, kelembaban, pertumbuhan tanaman serta pendapatan petani saat ini, selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap pola agroforestri yang telah dikembangkan tersebut dan upaya perbaikan yang harus dilakukan.