Uji aktivitas antiglikemik ekstrak kulit labu kuning (Cucurbita moschata) secara in vitro
DOI:
https://doi.org/10.37304/barigas.v1i3.8055Kata Kunci:
Antiglikemik, konsentrasi, Glukosa, EC50Abstrak
Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis dengan gejala utama hiperglikemia. Skrining fitokimia kulit labu kuning (Cucurbita moschata) mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, terpenoid, dan tannin yang berpotensi sebagai antiglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya aktivitas antiglikemik ekstrak kulit labu kuning (Cucurbita moschata) yang berperan sebagai gula pereduksi dan mengikat glukosa secara in vitro menggunakan metode Nelson Somogyi, dan menentukan berapa konsentrasi ekstrak kulit labu kuning yang efektif untuk menurunkan kadar glukosa dengan menghitung nilai EC50 absorbansi dalam persamaan model regresi. Jenis penelitian ini adalah true experimental design. Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test-only control group. Sampel Penelitian ini adalah ekstrak kulit labu kuning dengan konsentrasi 60, 80, 100, 120, 140 ppm dan larutan kuersetin 5 ppm sebagai kontrol positif. Ekstrak kulit labu kuning (Cucurbita moschata) dapat berperan sebagai gula pereduksi dan mengikat glukosa karena dapat terbentuk endapan biru pada larutan. Absorbansi larutan tiap kelompok konsentrasi 60, 80, 100, 120, 140 ppm masing-masing adalah 0.400; 1.100; 1.182; 1.217; 1.505. Pada uji statistik menghasilkan p = 0.039 dan thitung > ttabel artinya konsentrasi ekstrak kulit labu kuning (Cucurbita moschata) berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa dan menghasilkan EC50 = 56.1.
Unduhan
Referensi
Hestiana DW. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan dalam Pengelolaan Diet pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kota Semarang. J Heal Educ. 2017;2(2):138–45. doi: 10.15294/jhe.v2i2.14448.
Khairani. Kementrian Kesehatan RI. InfoDATIN Diabetes Melitus. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2020
Mihardja LK. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Epidemiologi dan Biostatik: Pencegahan Diabetes melitus Melalui Pengendalian Faktor Risiko Sejak Dini. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2019.
Badan Pusat Stastik Kalimantan Tengah. Jumlah Kasus Penyakit terbanyak di Provinsi Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah: Badan Pusat Stastik Kalimantan Tengah, 2016.
Saibi Y, Hasan D, Safitri B, Anwar VA. Potensi Hipoglikemia Dan Hiperglikemia Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Akibat Interaksi Obat. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina. 2020;5(2):258-267. doi: 10.36387/jiis.v5i2.468.
Zhou CL, Mi L, Hu XY, Zhu BH. Evaluation of Three Pumpkin Species: Correlation with Physicochemical, Antioxidant Properties and Classification Using SPME-GC–MS And E-Nose Methods. Journal Of Food Science And Technology. 2017;54(10):3118-3131. doi: 10.1007_s13197-017-2748-8.
Ayu Pitaloka D, Resti Erwiyani A, Oktianti D. Uji Aktivitas Ekstrak Buah Labu Kuning (Cucurbita Maxima D.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Secara In Vitro (Doctoral Dissertation, Universitas Ngudi Waluyo). 2020.
Gustomi MP, Syaiful Y, Suwanto S. Antihiperglikemik Infus Bunga Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Terpapar Streptozotocin. Jurnal Pharmascience. 2019;6(1):114-125.
Anggraini DI, Damayanti D. Studi Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Etanol Kubis (Brassica oleracea L.) Dan Tomat (Solanum lycopersicum L.) Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah As-Syifaa. 2019 Jul 1;11(1):30-7.
Neldawati N. Analisis Nilai Absorbansi Dalam Penentuan Kadar Flavonoid Untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat. Pillar of Physics. 2013;2(1)
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Barigas: Jurnal Riset Mahasiswa
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.