KONFLIK ANTARA SEKOLAH INDUK DAN SMP TERBUKA

Authors

  • Ropianna Hutagalung Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Tarutung
  • Abai Manupak Tambunan Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Tarutung

DOI:

https://doi.org/10.37304/eej.v2i2.1861

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terjadinya perselisihan antara sekolah Induk dan SMP Terbuka sebagai sekolah yang dibina terkait sarana prasarana di kedua sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya konflik yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah ketidakadilan, diskriminasi, saling tidak mempercayai, perbedaan kebudayaan, propaganda media, konflik politik dan kepentingan. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir konflik dilakukan dengan cara konsolidasi dengan seluruh personil dari kedua sekolah serta adanya koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

Abstract: This study aims to describe a dispute between the main school and the Open Junior High School as the school being fostered regarding the infrastructure in the two schools. This study used a qualitative approach with case study design. The results showed that the emergence of conflicts that occurred was caused by several factors including injustice, discrimination, mutual distrust, cultural differences, media propaganda, political conflicts and interests. Efforts were made to minimize conflict by consolidating all personnel from both schools and coordinating with various related parties.

References:

Anzizhan. (2015). Konflik dalam Organisasi Sekolah. Jurnal Tarbiyah, 22(1), 114-131.

Bolman, L., & Deal, T. (1991). Leadership and Management Effectiveness: Multi-Frame, Multi-Sector Analysis. Human Resource Management, 30(4), 509-534.

Harun, C. Z. (2009). Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Yogyakarta: Pena Persada.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 053/U/1996 tentang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Terbuka.

Megasari, R. (2014). Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukit Tinggi. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, 2(1), 636-648.

Mulida., Murniati., & Siswanto. (2016). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan pada SMA Negeri 5 Banda Aceh. Jurnal MUDARRISUNA, 6(1).

Mulyasa, E. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.

Rahayu, S. M., & Sutama, S. (2016). Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Menegah Pertama. Jurnal Varidika, 27(2), 123-129.

Sandyohutomo. (2008). Implemntasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau pada Dinas Pertamanan Kota Medan. Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan, 6(1).

Suhardi, D. (2010). Paduan Penyusunan Penyelenggaraan SMP Terbuka. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP.

Sulistyorini. (2006). Manajemen Sarana dan Prasarana di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam IQRA, 11(1).

Tambunan, A. M., Huda, M. A. Y., & Degeng, I. N. S. (2017). Strategi Kepala Sekolah dalam Mengelola Konflik Menyikapi Dampak Negatif Penerapan Fullday School. Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2(6), 848-852.

Tjosvold, D. (1997). Conflict within interdependence: its Value for Productivity and Individuality. in DeDreu, C. & E. Van de Vliert (eds.). Using Conflict in Organizations. London: Sage Publications.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wirawan. (2013). Konflik dan Manajemen Konflik: Teori, Aplikasi, dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-10-20

How to Cite

Hutagalung, R. ., & Tambunan, A. M. (2020). KONFLIK ANTARA SEKOLAH INDUK DAN SMP TERBUKA. Equity In Education Journal, 2(2), 105–113. https://doi.org/10.37304/eej.v2i2.1861