Literature Review: Mosquito Vectors and Transmission of Filarial Worms Causing Lymphatic Filariasis in Kalimantan
DOI:
https://doi.org/10.37304/tropis.v2i2.21595Kata Kunci:
Filariasis, Vektor Nyamuk, Kalimantan, transmisi cacingAbstrak
Lymphatic filariasis is a chronic infectious disease caused by filarial worms and transmitted by mosquito vectors. Kalimantan is an endemic area for filariasis with various mosquito species and environmental factors contributing to its transmission. This study aims to identify dominant mosquito vector species and the environmental conditions that support the transmission of filarial worms in Kalimantan using a Systematic Literature Review approach. Relevant literature was gathered from scientific databases such as PubMed and Google Scholar, focusing on the last ten years. The results indicate that mosquito species such as Mansonia uniformis, Mansonia dives, Anopheles barbirostris, and several Culex species act as primary vectors in several provinces. Habitats like swamps, rice fields, and water pools, combined with factors such as warm temperatures, high humidity, nighttime activity, and reservoir hosts like cats, contribute to transmission risks. This review highlights the importance of ecological-based strategies for sustainable filariasis control in Kalimantan.
Referensi
Andiarsa, D., Hairani, B., & Fadilly, A. (2018). Brugia malayi dan Dirofilaria spp sebagai penyebab Filariasis pada hewan reservoir di daerah endemis di Kalimantan. Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases, 4(1), 24–30. https://doi.org/10.22435/jhecds.v4i1.367
Arfarisy, N. (2018). Potential Transmission of Filariasis for Pregnant Women in Subdistrict Muara Pawan, Ketapang District, Province of West Kalimantan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(2), 217. https://doi.org/10.20473/jkl.v9i2.2017.217-222
Augustina, I., Yusuf Ilham Kurniawan, M., Triawan, N., Manta, M. F., Riyadi, N. R., Syahridho, M. A., Ratnasari, A., Karmila, M., & Jabal, A. R. (2024). Survey of mosquitoes species in Henda Village, Pulang Pisau District, Central Kalimantan, Indonesia in filariasis case area. Biodiversitas, 25(12), 4886–4893. https://doi.org/10.13057/ biodiv/d251225
Avichena, A., & Anggriyani, R. (2023). The Pengaruh Infeksi Plasmodium sp. Terhadap Trombosit Manusia: Tinjauan Literatur. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 8(1), 30–37. https://doi.org/ 10.33019/ekotonia.v8i1.4128
Dinas Kesehatan Kabupaten Alor. (2002). Buku Pedoman Pengobatan Masal Filariasis Bagi Bidan Desa dan Tenaga Pembantu Eliminasi. 1–33.
Kemenkes. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. https://kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2021
Kemenkes. (2023). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. https://kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2022
Kesumawati Hadi, U., & Tan, S. (2017). Perilaku Nyamuk Mansonia dan Potensi Reservoar dalam Penularan Filariasis di Desa Gulinggang Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Aspirator, 9(1), 1–10.
Nawawi, M., Puspawati, & Arsyad, M. (2018). Gambaran Penularan Filariasis pada Keluarga Pasien yang Positif FIlariasis di Desa Hamaraung Kecamatan Juai Kabupaten Balangan Periode Maret Tahun 2017. Ergasterio, 5(September 2017), 5–9.
Prasetyo, Y. B., Dewi, Y. S., Andayani, Q., & Rohmah, N. (2021). Ekologi , Pemanasan Global dan Kesehatan. Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases, 19(2), 160–196.
Purnama, W. (2017). Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 16(1), 8. https://doi.org/10.14710/jkli.16.1.8-16
Ridha, M. R. (2018). Bionomik Mansonia uniformis dan Mansonia dives sebagai Vektor Filariasis pada Beberapa Wilayah di Kalimantan. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 14(1), 63–70. https://doi.org/ 10.22435/blb.v14i1.295
Ridha, M. R., & Sembiring, W. R. G. (2019). Perilaku Menghisap Darah dan Perkiraan Umur Populasi di Alam Nyamuk Potensial Vektor Filariasis di Desa Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Jurnal Vektor Penyakit, 13(2), 77–86. https://doi.org/10.22435/vektorp.v13i2.1008
Rosavika Kinansi, R., Khaqiqi Nantabah, Z., & Maryani, H. (2018). Pemetaan penyakit yang disebabkan spesies nyamuk mapping of Diseases Caused Mosquito Species Contested in Kotabaru, South Kalimantan by the Biplot Method. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21 (3), 188–198
Salim, M. F. (2016). Zona Kerentanan Filariasis Berdasarkan Faktor Risiko dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis. Journal of Information Systems for Public Health, 1(1), 16-24. https://doi.org/10.22146/jisph.6759
Salim, M., Ipa, M., & Nainggolan, O. (2019). Keragaman Spesies Tersangka Vektor Filariasis Berdasarkan Tipe Habitat dan Ekosistem di Kabupaten Sarmi Provinsi Papua. ASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Disease Studies, 11(1), 45–58. https://doi.org/10.22435/asp.v11i1.209
Siregar, R. E. (2021). Analisis Faktor Resiko Kedian Filariasis di Provinsi Sumatera Utara.
Taviv, Y., Budiyanto, A., Sitorus, H., Ambarita, L. P., & Mayasari, R. (2015). Sebaran Nyamuk Anopheles pada Topografi Wilayah yang Berbeda di Provinsi Jambi. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 25(2), 1–8. https://doi.org/10.22435/mpk. v25i2. 4238. 131-138
Tyas, S. R., Hafiar, H., & Sani, A. (2017). Manajemen Kampanye Eliminasi Kaki Gajah Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Di Kabupaten Bogor Campaign Management of Elephantiasis Elimination. PRofesi Humas, 2(1), 57–72. http://jurnal.unpad.ac.id/profesi-humas
WHO. (2023). Lymphatic filariasis (Elephantiasis). https://www. who. int/health-topics/lymphatic-filariasis
Wulandari, D., Ginandjar, P., Yuliawati, S., & Udijono, A. (2020). Systematic review distribusi spasial vektor penyakit filariasis di daerah endemis filariasis. Jurnal Ilmiah Mahsiswa, 10(4), 123–128
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Tropis: Jurnal Riset Teknologi Laboratorium Medis
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
