Vol. 7 No. 1 (2024): TANTANGAN PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN

					View Vol. 7 No. 1 (2024): TANTANGAN PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN

Laju perubahan sosial, budaya, dan teknologi memberikan efek dominan terhadap berbagai ruang kehidupan manusia. Perubahan ini mempengaruhi sektor global dan tradisional, umum dan privat, hingga perubahan lingkungan. Salah satu sektor yang dominan akibat dampak yang ditimbulkan adalah pendidikan dan lingkungan. Pengaruh teknologi memiliki peranan penting terhadap perubahan terssebut, sistem pendidikan dan sumber daya manusia menjadi hal yang utama dalam terjadinya perubahan. Lingkungan menjadi korban atas ketidakberpihakan perubahan yang terjadi. Harapannya, segala perubahan harus memastikan hak bagi manusia dan lingkungan seperti yang tercantum dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Edisi jurnal ini mencoba melihat perubahan yang terjadi pada dunia pendidikan dan lingkungan, serta tantangan terhadap perubahan tersebut.

Artikel pertama ditulis oleh Wisnu Mahendra Ramadhani, dkk dengan judul “Sosial Teori Learning: Parenting Orang Tua dalam Pembentukan Akhlak pada Anak”, tulisan ini didasarkan pada suatu krisis problematik atas rendahnya akhlak generasi muda yang berdampak pada tingkat kriminal yang dilakukan oleh anak-anak. Tulisan ini menganalisis tentang keterlibatan orang tua dalam pembentukan akhlak pada anak. Tulisan ini didasarkan pada teori pembelajaran sosial Bandura, yang menekankan pembentukan akhlak lebih efektif diajarkan melalui keteladanan dan imitasi.

Artikel kedua ditulis oleh Ioga Rivaldo Pelawi, dkk dengan judul “Kekerasan Simbolik Terhadap Korban Catcalling: Sebuah Tinjauan Sosiologis”, tulisan ini beranjak dari masalah kekerasan yang sering dialami oleh perempuan dengan fokus masalah yaitu pelecehan seksual. Penyebab terjadinya masalah tersebut adalah minimnya pengetahuan tentang kekerasan simbolik, kebiasaan, budaya patriarki.

Artikel ketiga ditulis oleh Ita Lusia, dkk dengan judul “Antara Laki-Laki dan Tari Sebatas Panggung Seni: Stereotip Terhadap Laki-Laki Sebagai Penari”, tulisan ini berangkat pada fenomena laki-laki sebagai penari mendapat stereotip negatif dari masyarakat, yang beranggapan laki-laki sebagai penari berarti melambai. Fenomena dalam penelitian ini dibedah menggunakan teori kepribadian status Ralph Linton untuk menganalisis mengenai peran laki-laki dalam panggung seni tari. Penari laki-laki dianggap menyimpang karena status, peran +, dan totalitasnya ketika berada di atas panggung.

Artikel keempat ditulis oleh Irma Anggie Sefiana, dkk dengan judul “Ecobricks Marimas: Komitmen Perusahaan Pada Daur Ulang Limbah Plastik Pasca Produksi Dalam Perspektif Sosiologi Lingkungan”, tulisan ini berangkat pada permasalahan sampah plastik yang sulit dituntaskan. Salah satu alternatif yang dilakukan oleh PT Marimas dalam mengelola sampah plastik yaitu program pelatihan ecobricks. sebuah program daur ulang plastik menjadi sebuah konsep yang berfokus pada pengelolaan dan pemanfaatan sampah plastik dengan tujuan mengurangi pencemaran lingkungan dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Artikel kelima ditulis oleh Nita Marwiyah, dkk  dengan judul “Konflik Antara Masyarakat dan Pemerintah Mengenai Pengelolaan Sampah di Kelurahan Cikutra Kota Bandung”, tulisan dilatar belakangi permasalahan sampah di kelurahan Cikutra. Sampah di wilayah ini tidak terkelola dengan baik dan bijak sehingga menimbulkan berbagai tumpukan sampah pada TPA hingga menyebabkan pencemaran, menimbulkan aroma tidak sedap, dan menjadi sarang penyakit. Permasalahan sampah ini menjadi isu hangat sehingga menimbulkan konflik antara masyarakat dengan pemerintah.

 

Palangka Raya, 18 Maret 2024

Editor in Chief

Dr. Joni Rusmanto, M.Si.

 

Published: 2024-03-18

Articles