SUATU TINJAUAN TENTANG UPACARA MENUJUH BULAN KEHAMILAN (NYAKI TIHI) MENURUT ADAT DAYAK NGAJU DI MANDOMAI KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS

Penulis

  • Patricia Universitas Palangka Raya
  • Triyani
  • Hery Mantir Universitas palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.37304/paris.v1i1.1669

Kata Kunci:

Upacara; Menujuh Bulan Kehamilan; Nyaki Tihi; Dayak Ngaju

Abstrak

This study was done to determine An Overview On Ceremony Seven Months of Pregnancy (Nyaki Tihi) According to Dayak Ngaju in Mandomai District of West Kapuas Kapuas. The method used is a qualitative method. The research instruments are included: observation sheets, interview, literature study, documentation. The data in this study are data collection, data reduction, data presentation, or display the data and then drawing conclusions or data verification. Tihi Nyaki meaning is the meaning of safety for pregnant women pregnant with their first child at the age of seven months of pregnancy and provide protection from evil spirits disorder which is likely to interfere with the process of pregnancy through childbirth safely at different stages later. The procedure for Nyaki Tihi there are some things that must be prepared paramount readiness of pregnant women and subsequently completing the requirements that need such as pork or chicken, mats, gong, rice disposed of bargaining, offerings, hampatung sadiri, wadai (cake), rice, eggs. The first is done menyaki mother hamil.Kedua namely water capacity pemercikkan tawar.Ketiga Fourth prepare rice sowing and hampatung sadiri offerings. Fifth Head of Indigenous spells. Sixth or the last rack dissolved into the river. Tihi Nyaki requirements consist of 14 ie, gong, mats, offerings

Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui Suatu Tinjauan Tentang Upacara Tujuh Bulan Kehamilan (Nyaki Tihi) Menurut Adat Dayak Ngaju di Mandomai Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Instrumen penelitian ini adalah meliputi : lembar observasi, wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah pengumpulan data,reduksi data,penyajian data atau display data, kemudian penarikan kesimpulan atau verifikasi data.  Makna Nyaki Tihi adalah makna keselamatan bagi ibu hamil yang sedang mengandung anak pertama pada usia kehamilan tujuh bulan serta memberikan perlindungan dari ganguan roh jahat yang kemungkinan akan mengganggu proses kehamilan sampai selamat pada tapan melahirkan nantinya. Tata cara Nyaki Tihi  ada beberapa hal yang harus di persiapkan yang terpenting kesiapan dari ibu hamil lalu selanjutnya melengkapi syarat yang di perlukan seperti babi atau ayam, tikar, gong, beras, tampung tawar, sesajen, hampatung sadiri, wadai (kue), nasi, telor. pertama di lakukan menyaki ibu hamil.Kedua yaitu pemercikkan air tampung tawar.Ketiga menabur beras Keempat menyiapkan sesajen dan hampatung sadiri. Kelima Kepala Adat mengucapkan mantra-mantra. Keenam atau yang terakhir ancak di larutkan ke sungai. Persyaratan Nyaki Tihi  terdiri dari 14 yaitu, gong, tikar, sesajen, telor, ayam, sangku, beras, kelapa, kain putih, jarum, minyak harum, giling pinang, rokok, dan uang logam  yang akan dipenuhi oleh seorang yang melakukan upacara Nyaki Tihi

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Eddy dan Helmuth, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surabaya: Jenggala PustakaUtama

Ica Vonari, 2018. Makna Upacara Nyaki Ehet Adat Dayak Maanyan Di Desa Saka Pinang Kapuas Kalimantan Tengah.Jurnal Ilmiah.

Marjanto, D. K. (2011). Kaharingan: Perjuangan Masyarakat Adat Dayak Ngaju di Kabupaten Kotawaringin Timur, Dahulu dan Sekarang. In Buku Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi. https://doi.org/10.16194/j.cnki.31-1059/g4.2011.07.016

NilaRiwut, 2003. Maneser Panatau Tatu Hiang, Menyelami Kekayaan Leluhur, Pusaka Lima, Yogyakarta,

Sihung, S. S. (2019). PESAN MORAL DALAM MITOS PERKAWINAN LELUHUR DAYAK NGAJU. Dharma Duta. https://doi.org/10.33363/dd.v15i1.157

Sugiyono, 2009 .Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D Alpabeta Bandung

Sunarningsih, S. (2018). KUTA HANTAPANG, BENTENG MASYARAKAT NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH. Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi. https://doi.org/10.24832/ke.v3i1.13

Teriasi, Rina, 1997."Makna Darah dalam Upacara Pemulihan Adat", skripsi, STAHN

Wilson, 2009.Makna Upacara Nyaki Tihi Adat Dayak Ngaju Di Desa Samba Danum Katingan, Kalimantan Tengah. JurnalIlmiah Vol.26

Widyana, I. K. (2018). PENDIDIKAN AGAMA HINDU BERBASIS KEARIFAN LOKAL KAHARINGAN MELALUI MATA KULIAH TAWUR DI SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI TAMPUNG PENYANG PALANGKA RAYA. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan. https://doi.org/10.32795/ds.v9i2.152

Wood, J. T. Sukadi, (2012). Komunikasi Teoridan Praktik. Jakarta Selatan: Salemba Humanika

Diterbitkan

2020-08-17

Cara Mengutip

Patricia, Triyani, & Hery Mantir. (2020). SUATU TINJAUAN TENTANG UPACARA MENUJUH BULAN KEHAMILAN (NYAKI TIHI) MENURUT ADAT DAYAK NGAJU DI MANDOMAI KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS. Jurnal Paris Langkis, 1(1), 34–42. https://doi.org/10.37304/paris.v1i1.1669