Konseling Kelompok Dengan Teknik Expressive Writing Therapy Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Siswa Broken Home
DOI:
https://doi.org/10.37304/pandohop.v5i1.15296Kata Kunci:
Konseling Kelompok, Expressive Writing Therapy, Penerimaan DiriAbstrak
Penerimaan diri adalah tingkat kesadaran seseorang tentang sifat-sifat pribadinya dan keinginan untuk menerima keadaannya. Penerimaan diri adalah sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri, mengakui kualitas dan bakat yang dimiliki, serta menyadari kekurangan dalam diri. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui penerapan konseling kelompok dengan teknik expressive writing therapy untuk meningkatkan penerimaan diri pada siswa korban broken home di SMK Negeri 1 Palangka Raya. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif eksperimen, pre-experimental designs bentuk one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR dan XI TAV, sampel sebanyak 4 siswa dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan, angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS 25 for windows. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada 3 siswa dengan penerimaan diri kategori rendah dan 1 siswa kategori sedang, dengan rata-rata skor pre-test sebesar 91 kategori rendah. Setelah mendapatkan layanan konseling kelompok menunjukkan bahwa hasil post-test meningkat dengan rata-rata skor post-test sebesar 101 kategori sedang. Kemudian dilakukan uji-t dan diperoleh nilai thitung > ttabel = 10,088 > 3,182 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, artinya dapat disimpulkan ada peningkatan penerimaan diri pada siswa korban broken home setelah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik expressive writing therapy.
Unduhan
Referensi
Arini, D. F. (2021). Terapi Expressive Writing dengan Media Scrapbook dalam Mengatasi Remaja Broken Home di Desa Petung Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.
Azmi, N. U. (2020). Penerimaan Diri Korban Keluarga Broken Home (Studi Kasus Pada Seorang Dewasa Awal Di Komunitas Broken Home Yogyakarta).
Muttaqin, I., & Sulistyo, B. (2019). Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Keluarga Broken Home. Jurnal Studi Gender Dan Anak, 6. https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.1956
Nurafifah, L. (2023). Regulasi Emosi Pada Proses Penerimaan Diri Remaja Dengan Keluarga Broken Home. 1–278. http://etheses.uin-malang.ac.id/48601/
Nurridwan, M. (2020). Penerimaan Diri Pada Remaja Yang Berasal Dari Keluarga Broken Home (Studi Kasus Di UPT Perlindungan Dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur). NBER Working Papers. http://www.nber.org/papers/w16019
Putri, S. E. (2022). Penerimaan Diri Remaja Korban Perceraian Studi Di Kelurahan Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu (Issue 8.5.2017).
Ramadhani, W. (2020). Efektivitas layanan konseling kelompok untuk mengubah konsep diri negatif siswa broken home di sekolah menengah pertama negeri 3 pekanbaru.
Sigiro, J. S., Alexander, F., & Al-ghifari, M. A. (2022). Dampak Keluarga Broken Home pada Kondisi Mental Anak. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS), 01(2), 766–775. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR/article/view/2498
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Susanti, R. (2019). Sampling Dalam Penelitian Pendidikan. Jurnal Teknodik, 16, 187–208. https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.543
Ulfa, N. (2021). Pengaruh Teknik Expspessive Writing Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Di Sma Negeri 8 Banda Aceh.
Yulianti, R. (2022). Expressive Writing Theraphy Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengungkapan Emosi Pada Penderita Bipolar Disorder (Studi Kasus Penderita Bipolar Disorder di Kampung Gunung Ketur Yogyakarta).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Oktrie Kristiani, Oktamia Karuniaty Sangalang, Nopi Feronika
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.