Vol. 8 No. 1 (2025): MEDIA SOSIAL: REPRESENTASI, IDENTITAS, DAN PRAKTIK DIGITAL

Masyarakat berada pada suatu sistem yang dinamis dimana selalu mengalami perubahan baik itu secara lambat maupun cepat. Di era globalisasi saat ini, masyarakat dihadapkan dengan lajunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang membentuk pola dan entitas baru; terutama berkaitan dengan cara-cara mereka berinteraksi. Digitalisasi menjadi realitas yang harus dihadapi oleh masyarakat; realitas ini memunculkan berbagai fenomena sosial baru yang menarik untuk dikaji, mulai dari pembentukan selera konsumtif, konstruksi identitas, representasi tubuh, hingga dinamika relasi dan praktik ekonomi di ruang virtual.

Artikel pertama ditulis oleh Putu Ayu Maharani, dkk dengan judul “Peran Influencer dalam Membentuk Pemaknaan Gen-Z tentang Konsumerisme”. Tulisan ini mengkaji peran figur influencer sebagai agen sosial yang mempengaruhi cara pandang dan praktik konsumsi Generasi Z. Dengan menelaah konten, strategi representasi, dan interaksi antara influencer dan pengikutnya, artikel ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai konsumtif dikonstruksi, didistribusikan, dan diinternalisasi—serta bagaimana mekanisme tersebut memperkuat relasi simbolik antara produk, status, dan identitas di kalangan pengguna muda.

Artikel kedua ditulis oleh Aliyah Agita yang berjudul “Body Positivity vs. Body Ideal: A Case Study on the Influence of TikTok Content on Body Image in Generation Z”. Tulisan ini menelaah pengaruh platform TikTok terhadap persepsi tubuh pada generasi muda, menimbang kontras antara wacana body positivity dan tekanan terhadap body ideal. Melalui studi kasus dan analisis konten, penulis memperlihatkan bagaimana algoritma, genre konten, dan praktik partisipatif pengguna dapat simultan memberi ruang pemberdayaan sekaligus menghasilkan tuntutan estetis yang berpotensi menimbulkan kecemasan identitas dan tekanan sosial.

Artikel ketiga ditulis oleh Shalya Cahya Haliza dengan judul “Framing dalam Pembentukan Konstruksi Sosial Korban Cyberbullying: Kasus Bu Prani di Film Budi Pekerti”. Tulisan ini menggunakan pendekatan framing untuk menelaah bagaimana representasi korban dalam medium populer membentuk persepsi publik terhadap cyberbullying. Dengan menganalisis narasi film dan cara framingsosial diproduksi, artikel ini menyingkap implikasi representasi tersebut terhadap atribusi tanggung jawab, stigma, dan kemungkinan respons kolektif masyarakat terhadap korban di ranah digital.

Artikel keempat ditulis oleh Muhammad Farhan Alamsyah dengan judul “Interaksi dan Dinamika Komunikasi Kelompok Virtual dalam Komunitas Game PlayerUnknown’s Battlegrounds: Perspektif Sosiologi Komunikasi”. Tulisan ini mengamati pola interaksi, pembentukan norma, dan dinamika identitas dalam komunitas pemain PUBG. Dari sudut pandang sosiologi komunikasi, penulis menggambarkan bagaimana ruang permainan daring bukan sekadar arena hiburan, melainkan juga ruang sosial yang memproduksi solidaritas, konflik, kepemimpinan informal, dan praktik komunikasi yang mempengaruhi kehidupan sosial para pelaku di luar layar.

Artikel kelima ditulis oleh Sellametha Alia P. Gunaeri dengan judul “Pengalaman Membangun Relasi Virtual di Media Sosial: Studi tentang Ibu Rumah Tangga Mengembangkan Usaha di Media Sosial”. Tulisan ini memaparkan pengalaman ibu rumah tangga yang memanfaatkan platform digital untuk mengembangkan usaha dan membangun jejaring ekonomi. Dengan pendekatan kualitatif, artikel mengungkap strategi komunikasi, negosiasi identitas antara peran domestik dan wirausaha, serta peluang dan tantangan ketika relasi ekonomi diwujudkan dan dimediasi oleh platform digital.

Semoga kumpulan tulisan dalam edisi ini mampu memperkaya pemahaman kita mengenai bagaimana media digital membentuk praktik, representasi, dan relasi sosial kontemporer. Terima kasih kepada para penulis yang telah menghadirkan kajian-kajian penting ini. Selamat menikmati pembacaan dan semoga edisi ini memicu diskusi dan kajian lanjutan di ranah sosiologi.

Palangka Raya, 24 Maret 2025

Editor in Chief

Dr. Joni Rusmantor, M.Si.