PERANAN MARGA TERHADAP KERUKUNAN BERAGAMA PADA MASYARAKAT KOTA TANJUNG BALAI SUMATERA UTARA

Authors

  • Asra Idriyansyah Purba STIE Muhammadiyah Asahan

DOI:

https://doi.org/10.37304/enggang.v3i1.7837

Keywords:

marga dan kerukunan beragama.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kehidupan beragama dalam masyarakat kota Tanjung balai Sumatera Utara. Masyarakat Tanjung  balai merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri berbagai suku dan agama yang rawan terjadi konflik antar agama. Oleh sebab itu masalah konflik antar umat beragam perlu dicari solusi, salah satunya peranan marga dalam meredam konflik antar umat beragama. Fokus permasalahan yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini ialah “marga” yang mengikat setiap masyarakat suku batak baik yang beragama muslim maupun Kristen yang menjadi perekat kerukunan umat beragama di kota Tanjung balai.

   Adapun metodologi dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan bersifat analisis deskriptif yang membuktikan kebenaran yang sesuai kenyataan yang terjadi dilapangan, dan penulis teknik wawancara dan analisa kajian pustaka.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Tanjung balai masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat dalam hal ini marga yang menjadi pedoman dalam kerukunan antar umat beragama. Kerukunan dalam masyarakat Tanjung balai sudah ditanamkan sejak lama dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari , dimana marga memiliki peran yang saling mengikat secara psikologis, saling beriringan menjaga dan melindungi antar umat beragama dan marga juga dapat meredam konflik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. A. Yewangoe. 2011. Agama dan Kerukunan. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. ,h. 28

Astuti, N. D., & Arifin, Z. (2021). Nilai Sosial Dalam Novel Ananta Prahadi Karya Risa Saraswati: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar di SMA. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 2(1), 13-22.

A.S. Yusuf, Kerukunan Antar Umat Beragama Antara Islam, Kristen dan Sunda Wiwitan, (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta), h. 23-26

Afif Muhammad. 2013. Agama dan Konflik Sosial “Studi Pengalaman Indonesia”.Bandung: Marja. h. 41

Asep Saepudin Jahar, dkk. 2015. Sosiologi Sebuah Pengantar Tinjauan Pemikiran Sosiologi Perspektif Islam. Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama.

Chandra, L. C., Endi, Y., Randa, A. G., & Putra, G. B. (2022). Perkawinan Adat Dayak Kanayatn dan Hubungannya dengan Perkawinan Gereja Katolik. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(1), 122-250.

Christy, N. A. (2020). Revitalisasi pembelajaran bahasa dan sastra indonesia selama masa pandemi covid-19. Enggang: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(1), 1-15.

Diman, P. (2020). Nyanyian Adat Masyarakat Dayak Maanyan: Suatu Pendekatan Hermeneutika. Enggang: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(1), 40-56.

Endraswara, S. (2022). Teori Sastra Terbaru Perspektif Transdisipliner. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(1), 122-250.

A. A. Yewangoe. 2011. Agama dan Kerukunan. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. ,h. 28

Erni Budiwanti. Islam Sasak : Wetu Telu versus Waktu Lima. Yogjakarta: Penerbit LKiS, 2000.

Hutabalian,E.R. 2017. Makna pemberian Marga dalam adat Batak Toba. Antroplogi FISIP-universitas Airlangga. Surabaya.91.399-404

Matdoan, fitrotussalamah. 2018. Pengaruh Adat Terhadap Kerukunan Antar Umat Beragama Di Kepulauan Tanung Balai ”Skripsi Program Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Misnawati, M., Poerwadi, P., Anwarsani, A., Nurachmana, A., & Diplan, D. (2021). Representation of cultural identity of the Dayak Ngaju community (structural dynamic study). JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 7(4), 690-698.

Misnawati, M., Poerwadi, P., & Rosia, F. M. (2020). Struktur Dasar Sastra Lisan Deder. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 15(2), 44-55.

Muhammad Adib Fuadi Nuriz. 2012. Ilmu Perbandingan Agama .Yogyakarta: Spirit. h. 218-219

Musyawir, M. (2022, November). Pembelajaran Inovatif untuk Menanamkan Nilai-Nilai Karakter pada Siswa Sekolah Dasar (SD) di Namlea Kabupaten Buru (Studi Meta-Sintesis). In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA (Vol. 1, No. 2, pp. 15-29)

Nababan, V. D., Diman, P., & Cuesdeyeni, P. (2021). Gaya Bahasa Perbandingan dalam Novel Garis Waktu Karya Fiersa Besari. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 2(1), 67-78.

Nurachmana, A., Purwaka, A., Supardi, S., & Yuliani, Y. (2020). Analisis Nilai Edukatif dalam Novel Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(1), 57-66.

Novri, Susan. 2014. Pengantar Sosiologi Konflik. Jakarta: Prenadamedia Group. h. 34-35

Pengertian Studi Pustaka Menurut Para Ahli, diakses pada 02 Desember 2016 pukul 18.13 WIB dari

Rajamarpondang Gultom. 2017. Penyebaran Marga Gultom Jutapea di kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara. 91, 399-404

S. Margono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. h.158-159

Sanapiah Faisal. 2010. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo. h. 52

Fidiyani, RiniKerukunan Umat Beragama di Indonesia (Belajar Keharomonisan dan Toleransi Umat Beragama Di Desa Cikakak, Kec. Wangon, K. B. 2013. Kerukunan Umat Beragama di Indonesia (Belajar Keharomonisan dan Toleransi Umat Beragama Di Desa Cikakak, Kec. Wangon, Kab. Banyumas). Jurnal Dinamika HukumJurnal Dinamika Hukum, 13(3), 468–482. http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/256

Inah, E. N. 2019. Peranan Tokoh Agama Dalam Meningkatkan Pengamalan Ajaran Agama Islam Pada Masyarakat Kuli Bangunan Di Kel. Alolama , Kec. Mandongan Kota Kendari. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Mawardi. 2015. Reaktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Kemajemukan Sosial. In Substantia (Vol. 17, Issue April, pp. 55–66).

Mubit, R. 2016. Peran Agama Dalam Multikulturalisme Masyarakat Indonesia. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 11(1), 163–184. https://doi.org/10.21274/epis.2016.11.1.163-184

Nazmudin, N. 2018. Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Journal of Government and Civil Society, 1(1), 23. https://doi.org/10.31000/jgcs.v1i1.268

Riwukore, J. R., Habaora, F., Zamzam, F., & Yustini, T. 2021. Tolerance Portraits in Kupang City Based on Dimensions of Perception, Attitude, Cooperation, and Government Role. Dialog, 44(1), 117–128. https://doi.org/10.47655/dialog.v44i1.404

Rusydi, I., & Zolehah, S. 2018. Makna Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Konteks Keislaman Dan Keindonesian. Journal for Islamic Studies, 1(1), 170–181. https://doi.org/10.5281/zenodo.1161580

Suhanah, S. 2012. Potensi Kerukunan dan Konflik Umat Beragama di Kota Madiun Jawa Timur. Harmoni, 138–146. https://103.7.13.84/index.php/harmoni/article/view/237

Sulaiman. 2014. Nilai-Nilai Kerukunan dalam Tradisi Lokal (Studi Interaksi Kelompok Umat Beragama di Ambarawa, Jawa Tengah). Jurnal Multikultural & Multireligius, 13(1), 65–76.

Toweren, K. 2018. Peran Tokoh Agama Dalam Peningkatan Pemahaman Agama Masyarakat Kampung Toweren Aceh Tengah. DAYAH: Journal of Islamic Education, 1(2), 258. https://doi.org/10.22373/jie.v1i2.2967

Perdana, I., & Misnawati, M. P. (2019). Cinta dan Bangga Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. SPASI MEDIA.

Poerwadi, P., & Misnawati, M. P. Deder dan Identitas Kultural Masyarakat Dayak Ngaju. GUEPEDIA.

Zainuri, A. 2021. The Social Relation of Muslims and Christians in Sidorejo Village, Umbulsari District, Jember Regency. Dialog, 44(2), 245–264. https://doi.org/10.47655/dialog.v44i2.457

Wawancara :

Hajarul Aswadi.(Tanjung balai, 17 Februari 2022)

Lovelly Jushmaris B Sitompul (Tanjung balai, 23 Februari 2022)

Downloads

Published

2022-12-07

How to Cite

Purba, A. I. (2022). PERANAN MARGA TERHADAP KERUKUNAN BERAGAMA PADA MASYARAKAT KOTA TANJUNG BALAI SUMATERA UTARA. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 3(1), 45–56. https://doi.org/10.37304/enggang.v3i1.7837