BENCHMARKING DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PROFESI PENDIDIKAN

Authors

  • Ninik Sri Lestari Universitas Islam Nusantara, Bandung
  • Nanin Apriani Universitas Islam Nusantara, Bandung
  • Elsyarofah Salsabila Universitas Islam Nusantara, Bandung
  • Ishak Abdulhak Universitas Islam Nusantara, Bandung
  • Achmad Mudrikah Universitas Islam Nusantara, Bandung

DOI:

https://doi.org/10.37304/eej.v3i2.3023

Keywords:

Benchmarking, Competitive, Deskriptif, Indikator, Analisis

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitan ini adalah melakukan benchmarking untuk meningkatkan kinerja organisasi profesi pendidikan dengan studi kasus di Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Sumedang ke IGTKI Pekalongan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Benchmarking ini dilakukan melalui competitive benchmarking, dalam hal kualitas output. Tahapan benchmarking yang dilaksanakan oleh IGRA Kabupaten Sumedang yaitu tahap perencanaan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap adaptasi. Indikator evaluasi diri sangat penting sehingga tujuan yang diharapkan untuk meningkatkan mutu tercapai. Dari hasil evaluasi diri ditentukan bahwa hal yang perlu dilakukan benchmarking oleh IGRA Sumedang adalah tentang pengelolaan keuangan, manajemen kepemimpinan dan sumber daya manusia. Benchmarking yang telah dilaksanakan PD IGRA Kabupaten Sumedang mendapatkan hasil dengan terwujudnya gedung sekretariat dalam jangka waktu kurang lebih 3 tahun, etos kerja pengurus semakin meningkat, kelengkapan sarana dan prasarana organisasi serta transparasi dan akuntabel laporan keuangan.

Abstract: The purpose of this research is to conduct benchmarking to improve the performance of educational professional organizations with a case study at the Raudhatul Athfal Teachers Association (IGRA) Sumedang Regency to ITGKI Pekalongan. The method used is descriptive qualitative with a case study approach. Benchmarking is done through competitive benchmarking, in terms of output quality. The benchmarking stages carried out by IGRA Sumedang Regency are the planning stage, the data collection stage, the data analysis stage and the adaptation stage. Self-evaluation indicators are very important so that the expected goals to improve quality are achieved. From the results of the self-evaluation, it was determined that the things that need to be done by Benchmarking by IGRA Sumedang were about financial management, leadership management and human resources. The benchmarking that has been carried out by PD IGRA Sumedang Regency has resulted in the realization of a secretariat building within a period of approximately 3 years, the work ethic of the management has increased, the completeness of organizational facilities and infrastructure as well as transparency and accountability of financial reports.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Barnawi. (2017). Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kozak, M. (2004). Destination Benchmarking: Concepts, Practices and Operations. Turkey: Dokuz Eylul University.

Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2008). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.

Moleong, L. J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhmidayeli. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung:Refika Aditama.

Rahman, T. (2013). Benchmarking. Jakarta: Universitas Esa Unggul.

Sunyoto, D. (2010). Uji Khi Kuadrat & Regresi Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Watson. (1996). Strategic Benchmarking. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wibisono, D. (2006). Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Tekhnik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Zaedun, A. (2011). Benchmarking Standar Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Pusat Mutu.

Downloads

Published

2021-10-20

How to Cite

Lestari, N. S., Apriani, N., Salsabila, E., Abdulhak, I., & Mudrikah, A. (2021). BENCHMARKING DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PROFESI PENDIDIKAN. Equity In Education Journal, 3(2), 110–117. https://doi.org/10.37304/eej.v3i2.3023