FILOSOFI RAGAM CORAK BATIK PANDALUNGAN SEBAGAI IDENTITAS KULTURAL KOTA PROBOLINGGO
DOI:
https://doi.org/10.37304/paris.v1i2.2508Kata Kunci:
Corak Batik; Pandalungan; Identitas KulturAbstrak
Batik menjadi warisan kebudayaan Indonesia. Kerajinan khas Indonesia dengan teknik seni menggambar. Ribuan corak atau motif menggambarkan atau sebagai identitas bangsa. Corak-corak batik memiliki filosofi yang sesuai dengan kultural bangsa Indonesia. Termasuk di Kota Probolinggo memiliki corak batik kontemporer yang dikenal dengan batik pandalungan Kota Probolinggo. Ragam corak batik Pandalungunga dan kekhasan warna melambangkan akulturasi Jawa dan Madura. Sehingga penelitian ini untuk memaparkan ciri khas batik pandalungan Kota Probolinggo. Tujuan dari penelitian ini memaparkan filosofi disetiap ragam corak dan warna yang ada pada batik khas pandalungan Kota Probolinggo. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian dengan survei dan wawancara. Tambahan data pendukung diperoleh dari buku, jurnal dan lain-lain. Fokus penelitian ada pada 5 corak batik pandalungan Kota Probolinggo. Penelitian ini dilakukan agar mengetahui filosofi yang terkandung pada corak batik Pandalungan dan bertujuan untuk menjelaskan corak batik Pandalungan Kota Probolinggo adalah identitas kultur kota Probolinggo seperti batik manggur, batik angin gending, batik kali banger, batik 1000 taman, dan batik barungan. Corak batik melambangkan kultur Kota Probolinggo dengan menggambarkan sejarah cerita rakyat di Kota Probolinggo, tanaman atau tumbuhan khas Kota Probolinggo, produk unggulan, kondisi alam dan cuaca Kota Probolinggo. Pewarnaan pada batik pandalungan juga menunjukkan batik pandalungan kota Probolinggo adalah identitas kultur Kota Probolinggo
Unduhan
Referensi
Novitasari, I., & Ratyaningrum, F. (2016). Pengembangan Desain Motif Di Usaha Batik Manggur Probolinggo. Journal of Chemical Information and Modeling, 04 Nomor 0, 309–316.
Sampieri, R. H. (2018). STUDI BATIK TULIS (Kasus di Perusahaan Batik Ismoyo Dukuh Butuh Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen) Encus Dyah Ayoe Moerniwati Program Studi Pendidikan Seni Rupa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univers. 634.
Saputri, L. (2019). Pengaruh Budaya Pandalungan pada Bentuk Penyajian Kesenian Can Macanan Kadduk (The Effect of Pandalungan Culture on Performance Forms Can Macanan Kadduk). INVENSI (Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni), 4 Nomer 2(2), 167–183. https://doi.org/10.24821/invensi.v4i2.3226
Singgih, A. P. (2016). Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis. Imajinasi: Jurnal Seni, 10 no 1 Ja(1), 51–60. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi%0Ahttps://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/view/8816
Suryandari, N. (2017). Eksistensi Identitas Kultural Di Tengah Masyarakat Multikultur Dan Desakan Budaya Global. Jurnal Komunikasi, 11(1), 21. https://doi.org/10.21107/ilkom.v11i1.2832
Sutarto, A. (2006). Sekilas Tentang Masyarakat Pandalungan. Jelajah Budaya 2006, 1–7.
Wulansari, D. E., Wirawan, A. . B., & Asmariati, A. . I. (2019). Perkembangan Kesenian Pendalungan di Kota Probolinggo Jawa Timur Tahun 1984-2018. Humanis, Vol 23.4 N(4), 304–310. https://doi.org/10.24843/jh.2019.v23.i04.p08
Sumber Buku
Adi Kusrianto. (2014). Batik, Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta : Andi
Tim Sanggar Batik Barcode. (2012). Batik, Mengenal Batik dan Cara Membuat Batik. Yogyakarta : Andi Publisher
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Nurul Jannah Lailatul Fitria
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.