Persuasion Strategy in Religious Discourse About Genocide in Palestine on Instagram
DOI:
https://doi.org/10.37304/jied.v1i2.23416Kata Kunci:
Strategi Persuasi, Wacana Agama, Retorika Aristoteles, Instagram, PalestinaAbstrak
Persuasive language is widely used in religious discourse on social media to influence public perception and action, particularly in humanitarian issues such as the genocide in Palestine. In this context, rhetorical strategies play a crucial role in shaping support and solidarity. Purpose: This study aims to identify and describe the persuasion strategies employed in religious discourse about the Palestinian genocide on Instagram, and to explain how linguistic techniques construct moral and emotional support for Palestine. Methods: The research adopts a descriptive qualitative design with a critical discourse analysis approach. Data were collected through purposive sampling from 16 images posted on the feeds and stories of six Instagram accounts discussing Palestine. The data consist of 16 phrases and sentence fragments containing persuasive elements. Each item was coded according to Aristotle’s rhetorical strategies (logos, ethos, pathos) and analyzed using linguistic techniques such as repetition, metaphor, synecdoche, irony, and slogan formulation. Results: The study identifies three main persuasion strategies: (1) logos, reflected through evidential claims, rhetorical questions, slogans, repetition, and comparative stylistic devices; (2) ethos, manifested through religious–moral values, irony, metaphors, and sound-play that strengthen the speaker’s credibility; and (3) pathos, expressed through emotional appeals, the synecdoche of “the heart,” and imperative statements encouraging empathy and moral action. Implications: The findings indicate that digital religious discourse significantly contributes to shaping public opinion and strengthening humanitarian advocacy through effective rhetorical strategies. Conclusions: Religious utterances on Instagram combine logic, moral credibility, and emotional appeal to influence audiences. The study recommends further research on digital rhetoric in religious and global conflict discourse.
Bahasa persuasif kerap digunakan dalam wacana keagamaan di media sosial untuk memengaruhi persepsi dan tindakan publik, termasuk dalam isu kemanusiaan seperti genosida di Palestina. Dalam konteks tersebut, strategi retorika menjadi alat penting untuk membangun dukungan dan solidaritas.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan strategi persuasi yang digunakan dalam ujaran keagamaan tentang genosida Palestina di Instagram, serta menjelaskan bagaimana teknik kebahasaan tersebut membentuk dukungan moral dan emosional bagi Palestina. Metode: Penelitian menggunakan desain deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Data dikumpulkan melalui purposive sampling dari 16 gambar yang diunggah pada unggahan feed dan story enam akun Instagram yang membahas isu Palestina. Terdapat 16 data ujaran. Data berupa frasa dan penggalan kalimat yang memuat unsur persuasi. Setiap data dikodekan berdasarkan strategi retorika Aristoteles (logos, ethos, pathos) dan dianalisis menggunakan teknik linguistik seperti repetisi, metafora, sinekdoke, ironi, dan slogan. Hasil: Penelitian menemukan tiga strategi persuasi utama: (1) logos muncul melalui penggunaan bukti, pertanyaan retoris, slogan, repetisi, serta gaya bahasa komparatif; (2) ethos ditunjukkan melalui nilai moral–religius, ironi, metafora, dan permainan bunyi yang membangun kredibilitas penutur; (3) pathos diwujudkan melalui ungkapan emosional, sinekdoke “hati,” dan kalimat imperatif yang mendorong empati dan tindakan moral. Implikasi: Temuan menunjukkan bahwa wacana keagamaan digital berperan signifikan dalam membentuk opini publik dan memperkuat advokasi kemanusiaan melalui strategi retorika yang efektif. Kesimpulan: Ujaran keagamaan di Instagram memadukan logika, kredibilitas moral, dan emosi untuk memengaruhi pembaca. Studi ini merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai dinamika retorika digital dalam isu keagamaan dan konflik global. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana istilah genosida diproduksi, disebarluaskan, dan direspon dalam komunitas Muslim digital.
Unduhan
Referensi
Ali, A. A., Asdar, M., & Sukmarini, A. V. (2022). Media Sosial Instagram sebagai Media Penyampai Aspirasi Masyarakat kepada Pemerintah Kota Makassar. Jurnal Komunikasi, 15(2), 10–19. https://doi.org/10.47354/jku.v15i2.447
Amalia, F. P., & Dharma, F. A. (2025). Commodification of Identity in Local Political Contests on Instagram. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 14(1), 79–89. https://kanal.umsida.ac.id/index.php/kanal/article/view/1926
Arianta, K., Mangku, D. G. S., & Yuliartini, N. P. R. (2020). Perlindungan Hukum bagi Kaum Etnis Rohingya dalam Perspektif Hak Asasi Manusia Internasional. Journal Komunitas Yustitia, 3(2), 166–176. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jatayu/article/view/28849
Aristoteles. (2007). On Rethoric: A Theory of Civic Discourse (G. A. Kennedy (ed.); Second Edi). Oxford University Press.
Bungin, B. (2007). Sosiologi Komunikasi. Kencana.
Handayani, B., & Moekahar, F. (2021). Generasi Muda dan Diskursus Islam (Analisis Resepsi Pengguna Media Sosial Mengenai Narasi Genosida). Jurnal Ilmu Komunikasi UHO: Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi, 6(4), 439–456. https://doi.org/10.52423/jikuho.v6i4.20806
Hawari, H. (2023). Pengertian Genosida yang Dikhawatirkan akan Dilakukan Israel di Jalur Gaza. detik.com. https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7002754/pengertian-genosida-yang-dikhawatirkan-akan-dilakukan-israel-di-jalur-gaza
Hayes, A. (2015). Cambridge Checkpoints 2013 VCE English/EAL: Using Language to Persuade. Cambridge University Press.
Hutabarat, A. N. V. (2020). The Persuasion in Joko Widodo’s Speech: A Comparison between the Indonesian Source Text and Its Annotated Translation in Mandarin. Madah, 11(2), 231–248. https://doi.org/10.31503/madah.v11i2.310
Keraf, G. (2009). Diksi dan Gaya Bahasa – Komposisi Lanjutan I. Gramedia Pustaka Utama.
Kudus, N. V., Zulkifli, C. N., & Amin, N. M. (2022). Semiotic Analysis of Three QSR Instagram Posts During COVID-19 Outbreak. Pertanika Journal of Social Sciences and Humanities, 30(3), 1383–1404. https://doi.org/10.47836/pjssh.30.3.24
Luthfin, D., Miftahuddin, A., & Hasyim, M. Y. A. (2022). Simile dalam Al-Qur’an Juz 27 (Kajian Stilistika). LISANUL ARAB: Journal of Arabic Learning and Teaching, 11(02), 36–41. https://doi.org/10.15294/la.v11i2.61007
Mamahit, J. E., & Pratiwi, A. (2022). Instagram sebagai Media Alternatif dalam Konflik Agraria (Studi Kasus pada Akun Instagram @Forumpancoranbersatu). Ekspresi dan Persepsi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1), 191–200. https://doi.org/10.33822/jep.v5i2.4382
Muyassaroh, M., & Ihsan, M. B. (2021). Penggunaan Bahasa Persuasi dalam Iklan Layanan Masyarakat untuk Menyosialisasikan Kehidupan Baru pada Era Pandemi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung. Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 19, 227–233. https://doi.org/10.51817/kimli.vi.55
Nirmala, V. (2020). Gaya Bahasa dalam Iklan Komersial di Televisi. BIDAR, 10(2), 1–12.
Nurfadhilah, A., Kasnadi, & Hurustyanti, H. (2021). Gaya Bahasa Retoris dalam Kumpulan Cerpen Metafora Padma Karya Bernard Batubara. LEKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 73–80. https://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/Leksis/article/view/115
Prasetio, R., Agung, M. F., & Putri, H. (2024). Analisis Yurisdiksi Negara dalam Hukum Pidana Internasional terhadap Kejahatan Genosida. Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial, 2(2), 56–63. https://doi.org/10.51903/hakim.v2i2.1731
Rosyidah, F. N., & Nurwati, N. (2019). Gender dan Stereotipe: Konstruksi Realitas dalam Media Sosial Instagram. Share : Social Work Journal, 9(1), 10–19. https://doi.org/10.24198/share.v9i1.19691
Samuel, R. (2009). New Media, Cultural Studies, and Critical Theory after Postmodernism: Automodernity from Zizek to Laclau. Palgrave Macmillan.
Sukarno. (2013). Retorika Persuasi Sebagai Upaya Memengaruhi Jamaah Pada Teks Khotbah Jumat. Humaniora, 25(2), 215–227.
Sukarno, Nurdianto, A., & Setiari, A. D. (2021). Strategi dan Teknik Persuasi Perekrutan Calon Anggota Baru (Studi Kasus Kebahasaan pada Bisnis Multi Level Marketing Bodong). KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), 406–423. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i2.17202
Suwandi, S. (2022). Teknik Persuasif dalam Spanduk Kampanye Calon Kepala Desa Tahun 2019 di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik. Paramasastra, 9(1), 19–29. https://doi.org/10.26740/paramasastra.v9n1.p19-29
Wardani, E. R., Hardiyanto, L., & Utami, P. P. (2023). Pelanggaran HAM: Genosida Rwanda 1994. Journal of Citizenship Values, 1(1), 31–38. https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/jcv/article/view/1822
Wirawati, D., & Solikhah, I. Z. (2021). Deiksis pada Slogan dalam Instagram @Kominfomagelang dan Kaitannya dengan Bahan Ajar Teks Slogan. Semantik, 10(2), 163–176. https://doi.org/10.22460/semantik.v10i2.p163-176
Žmavc, J. (2018). Construction of the Speaker’s Persuasive Image in Public Discourse: Classical Rhetoric Revisited. In J. Pelclová & W. Lu (Ed.), Persuasion in Public Discourse (hal. 43–61). John Benjamins Publishing Company. https://doi.org/10.1075/dapsac.79
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Adinda Afifah Anwar, Sukarno Sukarno, Santuso Santuso

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The author retains full copyright over his/her work. The article is licensed under: Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0). This license permits others to copy, distribute, display, and create derivative works, provided they acknowledge the author(s) and the source of the original publication.
















